sumber: alfahmu.com |
Alhamdulillah, Ramadhan di depan Mata. Bahagia, bingung dan juga sedih mengharu biru :p. hmm ibarat dua sisi mata uang, sedih dan juga bahagia sebenarnya. Jadi antara sedih dan bahagia gak nyampur, meski berada pada bidang yang sama tapi mereka menghadap pada kiblat yang berbeda #EH. UMUMNYA kita akan menangis di kala sedih dan tertawa di kala bahagia. Karena bingung mau nangis atau tertawa jd mending diam aja deh hihihi...
Bahagia banget, karena Ramadhan kali ini adalah ramadhan pertama bersama belahan jiwa :p, sedihnya karena artinya tahun ini juga gak bisa merayakan Idul Fitri bersama bunda tercinta, sanak famili dan teman-teman di kampung, karena harus berlebaran di kampung misua di Medan, dan pada saat yang bersamaan ada rasa senang juga karena akan bersilah ukhuwah dengan keluarga besar misua di Medan untuk pertama kalinya..:D. Sedih membayangkan bagaimana sepinya ibuku di rumah, karena sodara2ku sudah pada berumah-tangga sendiri. Pastinya tidak bisa 24 jam menemani beliau, mereka harus juga membagi waktu untuk silah ukhuwah dengan keluarga istinya masing2, ataupun agenda keluarga kecil mereka masing-masing. ah semoga semua ini hanya kekhawatiranku belaka. :)
Hmmm masalahnya tidak berhenti disitu saja, lagi-lagi aku dihadapkan pada kebingungan lainnya. FFiiuhh... sebagai newbie dalam dunia berumah-tangga, bingung juga mau menyajikan masakan apa saja ya buat menu sahur dan berbukanya hahaha.... kalo di rumah, menu selama ramadhan itu biasanya sedikit berbeda dengan menu-menu selain bulan ramadhan dan tentunya maknyuuss-maknyuuss... kalo ingat bikin ngiler... sayangnya aku dan misua rada berbeda kalo urusan lidah. Aku lidah timur sementara do'i lidahnya kebarat-baratan alias lidah sumatra yang penuh bumbu-bumbu dan bersantan. Parahnya lagi aku tidak cukup mahir mengolah masakan yang sesuai dengan lidahnya. Kalo masakan tempatku, ikan segar di tumis dengan bumbu bawang merah, bawang putih, belimbing wuluh (air asam), cabe, kemangi, dan garam aja udah istimewa banget rasanya di lidah. Kami menyebutnya dengan "Uta Palmara" hmmm #nomnom. Dan banyak lagi menu-menu simpel lainnya yang menurutku rasanya tiada duanya ^_^. Pernah sih coba masak "uta palmara" di sini (Jogja) tapi rasanya beda jauh, gak senikmat kalo makan di rumah, entah ikannya yang beda atau memang cuma sekedar perasaanku aja...
Well, apapun itu semoga Ramadhan kali ini, bisa lebih maksimal dalam hal beribadah kepada Mu ya Rabb, aamiin
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan