Tuesday, March 3, 2009

Ketika Pertemuan Harus Berakhir

Ketika adzan magrib samar-samar terdengar......


Buku n lembaran-lembaran kertas berserakan dimana-mana, seprei yang harusnya berfungsi mempercantik kasurku kini tak berbentuk lagi, cd, penggaris, tas, kerudung-kerudung plus perangkat sholat, brosur-brosur hadiah dari setiap kunjunganku ke pameran komputer, helm titipan Rika, gelas-gelas sisa minuman, Tabloid PC, bertebaran dengan indah di kamarku ditambah lagi dengan tumpukan buku-buku yang belum sempat kurapikan di atas meja. Hmm....kondisi yang sangat mengenaskan memang. Meski demikian, kondisi ini sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi siapa saja yang sering berkunjung ke kamarku. Tapi tetap aja kamarku tak pernah sepi pengunjung, entah apa yang mereka cari.


Berbeda dengan sore ini,....


Entah kenapa, namun seperti biasanya.... Rasa ini selalu menyelinap hingga ke dalam relung sukma. menggerogoti tiap sudut benteng pertahananku, pelan tapi pasti...rasa ini tak mampu ku tepis, jujur meski menyiksa namun sangat ku nikmati. Rasa yang mampu membawa ku kabur dari dunia yang begitu pelik terasa, meski tuk sejenak. Ah...andai...andai...dan andai. Andai waktu bisa ku tarik kembali, andai bumi bisa berhenti sejenak tuk brotasi ataupun berevolusi, andai dunia hanyalah tempat bermain-main, andai aku tidak akan pernah dimintai pertanggungjawaban, andai hari itu tidak akan pernah ada,...

Kalimat yang tentu saja tak seharusnya keluar dari lisan seorang hamba yang mengaku beriman pun tak kuat ku tahan. "Mengapa harus ada perpisahan?" Astagfirullah...

Sungguh diri ini belumlah siap menghadapi masa itu....
Masa ketika pertemuan harus berakhir. Tuh kan, ku selalu gak tahan jika harus membayangkan saat-saat itu. Meski belum, namun pasti kan terjadi......


13 April 2008, 5:47 pm

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan

Template by:

Free Blog Templates