Tuesday, January 10, 2012

Curhat Pengangguran

Jogja, 10 Mei 2009

Sejenak aku terdiam..

Suara gemuruh guntur di langit sukses membawa ku melanglang buana dalam alam imajinasiku. Berapa tahun terakhir ini, pelajaran mengenai musim-musiman yang pernah ku pelajari waktu duduk di bangku SD kayaknya gak berlaku lagi. Menurut BMG sekarang Musim kemarau di Indonesia sudah bergeser ke bulan April sampai Juni, tapi mana??? Jogja hujan terus neh… Yah namanya juga prediksi kalee yah, apalagi yg mrediksinya manusia, kemungkinan salahnya banyak. Memank seharusnya berdasarkan teori mungkin seperti itu, tapi sayangnya sekarang teori tinggal teori. Alam mulai bosan mungkin yah seperti katany mas Ebith G.AD.


Perubahan iklim yang kian ekstrim ini akibat ulah manusia juga. Disadari atau tidak semua musibah/bencana/adzab yang silih berganti sedikit banyak dia turut ambil andil di dalamnya.Terutama sistem apa yang mengaturnya.. yupz.. btw kok mpe sistem segala?? jauh banget buuk.. kita ngomongin yang dekat-dekat aja dululah.. eitzzz.. jangan salah mbah.. sistem yang mengatur kehidupan kita mengambil peran yg gak kalah besar loh.. malah besar banget..

Misalnya saja ne, salah satu masalah yang dihadapai bangsa kita bahkan diseluruh dunia terutama di negara-negara yang berkembang atau dunia ketiga yang cukup memusingkan yah masalah PENGANGGURAN (','). Sekarang ini seakan-akan masalah pekerjaan itu adalah masalah individu.. dan negara seakan-akan berusaha berlepas tangan darinya. Semuanya yah harus murni usaha sendiri. Jadilah pemandangan orang berpakaian sok rapi kadang item putih keluar masuk kantor nenteng2 map menjadi pemandangan biasa terutama di kota-kota besar. Yah gak masalah se dia nenteng-nenteng map, tapi keluar masuknya itu loh..alias gak diterima (T.T) macam-macamlah alasannya… yang jelas yah gak sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh pihak perusahaan.. Tapi sebenarnya masalahnya gak sesempit itu… seandainya pemerintah mau berkorban dikit aja buat warganya yah setidaknya menyediakan lapangan kerja kan temen-temen yang menjadi “pahlawan devisa” gak perlu jauh-jauh menyebrangi tujuh samudra tuk mendapatkan pekerjaan.. Dan yang ada diluar sana bukan orang salah-salah alias yang “‘maap” berpendidikan rendah malah banyak dari mereka yang sarjana tapi ketika ditanya kenapa milih cari kerja di luar negri jawabannya klasik ” yah dalam negri juga mau kerja apa? wong lowongan gak ada kok.” wah..wah.. padahal mereka orang-orang terdidik dan jabatannya pun di luar sana gak salah-salah.. yah bukannya apa.. seandainya pemerintah bisa merangkul orang-orang pintar itu untuk membangun negeri ini kan setidaknya bisa ngangkat negeri ini dari keterpurukan panjang. Warga pribumi di negri ini jangan hanya menjadi budak di negeri sendiri. Kan banyak aset-aset negara yang bisa di kelola misal tambang-tambang yang bisa di kerjain sendiri jangan malah di jual dan akhirnya dikerjain ma orang asing dan kita tidak mendapat apa-apa..

Maaf, sebenarnya bukan sok kritis hanya saja pengenya fungsi negara kembali ke fungsi utamanya sebagai pengayom umat.. bukan malah mengayomi yang lain-lain.

1 comment:

  1. kapan ya indonesia bisa GEMAH LIPAH LOHJINAWI !!
    kata2 itu hanya untuk pemegang saham saja...

    tak heran banyak orang yang sukses di luar negeri ..!!
    berokrasi maling !

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan

Template by:

Free Blog Templates